MY WEB SITE *** Ocip Indonesia *** MY WEB SITE *** Ocip Indonesia *** MY WEB SITE *** Ocip Indonesia *** MY WEB SITE *** Ocip Indonesia *** MY WEB SITE *** Ocip Indonesia *** MY WEB SITE *** Ocip Indonesia




Ke Menu | Profilku | Profil Kantor

Pelatiham Multimedia


JENIS PELATIHAN

Standar Kompetensi : Peserta pelatihan mampu menulis naskah, membuat program authoring system, dan membangun media pembelajaran baik audio, audio visual, multimedia maupun hypermedia.
Kompetensi Dasar :
1. Memahami konsep dasar media pembelajaran dan pengembangan media pembelajaran
2. Mampu menulis naskah media pembelajaran
3. Memahami program authoring system
4. Mengoperasionalkan aplikasi sofware authoring seperti Macromedia Flash, macromedia authoware, MMB, dll
5. Mengoperasikan sofware pendukung seperti adobe photoshop, corel draw, swish, adobe audition, dan lain-lainnya.


Pengantar

Pengembangan media pembelajaran idak semudah yang dibayangkan, selain harus menguasai software authoring sistem, pendukung untuk membuat aplikasi baik grafik, gambar, audio, video, dan animasi juga yang tidak kalh pentingnya adalah konsep pengembangan yang dapat dipertanggung jawabkan secara akademik. Berangkat dari sinilah mengapa pengembangan media pembelajaran menjadi susah dan terasa sulit. Kendala penguasaan software saja sudah memprihatinkan apalagi ditambah dengan pertanggung jawaban secara akademik. Padahal saat ini pengembangan kurikulum sudah diserahkan pada tingkat satuan pendidikan masing-masing. Tak luput juga masalah pengembangan materi dan media pembelajaran otomatis menjadi kebutuhan yang spesifik masing-masing satuan pendidikan yang pasti berbeda-beda kebutuhannya. Dari masalah tersebut maka perlu dilakukan upaya peningkatan kompetensi guru dalam pengembangan media pembelajaran.




PENULISAN NASKAH

Penulisan naskah merupakan tahap penting dalam pengembangan media pembelajaran. Naskah terdiri dari Garis Besar Isi Program (GBIPM), Jabaran materi dan storyboard untuk media video, multimedia dan hypermedia. Sedang untuk media audio cukup naskah yang berisi materi program audio.Penulis naskah dituntut untuk mempunyai ketrapilan selain penguasaan materi juga pemahaman tentang jenis media yang akan dikembangkan. Oleh karena itu perlu pelatihan tersendiri guna membantu peserta agar mampu membuat naskah yang standar sesuai dengan ketentuan yang telah ditentukan.


SOFTWARE AUTHORING SYSTEM

Setelah naskah jadi maka langkah selanjutnya adalah bagian bagi pembuat program untuk dapat merancang program sesuai dengan naskah yang telah ada. Hal ini perlu keterampilan tersendiri, karena selain harus menguasai software pembuat authoring atau sperangkat untuk membuat naskah menjadi media sesuai kharakteristik media yang akan dibuat. banyak software yang digunakan dalam pembuatan program tersebut. Untuk media audio seperti adobe audition, neundro, dan sebagainya. Untuk program video seperti software vegas, adobe primere, uleadvideo, window movie maker, pinacle, dan sebagainya. Sedang untuk multimedia ada macromedia flash, authoware, multimedia builder, adobe director, dan sebagainya. dari banyaknya software tersebut perlu dipertimbangkan jenis softwrae yang akan akan digunakan sesuai dengan kebutuhan dan jenis media yang akan diproduksi atau dibuat.


SOFTWARE PENDUKUNG

Selaian software pokok juga perlu penguasaan sofware aplikasi lain sebagai pendukung guna memenuhi kebutuhan pembuatan media, misalnya software untuk aplikasi grafis seperti adobe photoshop, coreldraw, dan sebagainya. Hal ini memang harus butuh banyak ahli dan specilis agar media yang dikembanagkan benar-benar sesuai dengan keinginan dan tuntutan naskah.


PENGEMBANGAN MEDIA

Pengembangan media pembelajaran merupakan serangkaian kegiatan yang panjang dan rumit. selaian banyak menyita waktu, tenaga, dan beaya juga hasil dan proses dari hasil pengembanagan harus juga dapat dipertanggung jawabkan secara akademik. Inilah mengapa pengembangan media betul-betul serius dilakukan kalo memang akan mendapatkan media pembelajaran yang berkualitas.





Demikian gambaran serangkaian kegiatan yang begitu banyak dan panjang mengenai materi pelatihan yang saya paparkan agar bisa dipahami. Selanjutnya secara detail akan diuraikan pada saat pelatihan dilaksanakan. Perlu dicatat bahwa pelatihan ini sifatnya hanya sebagai stimulator bukan untuk membuat orang menjadi ahli secara tiba-tiba. Selanjutnya pengembangan terpulang pada pribadi masing-masing.


Contoh produk hasil pengembangan



Ke Menu | Profilku | Profil Kantor